Record Detail
Advanced SearchText
Pengalaman Malam Gelap Rohani Teresa dari Kalkuta (Tinjauan spiritualitas atas buku Come Be My Light)
Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kita mendengar ada orang yang mengatakan 'Aku tak dapat berdoa lagi'. Ungkapan ini sering kita dengar dari mereka yang mulai mengalami kesulitan dalam menjalin relasi dengan Allah. Relasi dengan Allah biasanya diawali dengan berbagai pengalaman-pengalaman yang menyenangkan akan kehadiran Allah. Allah selalu dialami sebagai Allah yang hidup, dekat, penuh cinta, senantiasa menghibur dan menguatkan. Pengalaman-pengalaman ini merupakan sebuah pengalaman yang mendorong orang untuk senantiasa bertekun dalam doa. Inilah pengalaman manusia yang membuatnya sadar untuk menempatkan Allah di atas segala-galanya. Namun, dalam perjalanan hidup rohani, manusia juga menyadari bahwa ada saat-saat tertentu di mana Allah tidak hadir. Ia dialami sebagai Allah yang jauh, tersembunyi, dingin dan bisu. Doa yang dahulu merupakan relasi yang mesra dengan Allah, kini dialami sebagai tindakan tidak bermakna, tidak menyentuh hati, kering, hampa, dan membosankan. Hal ini dapat dilukiskan dengan ungkapan yang indah dari pemazmur. Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya Tuhan, dan menyembunyikan diriMu dalam waktu kesesakan? Pengalaman kekeringan yang dialami seseorang dalam doa merupakan suatu tahap yang pasti dialami oleh setiap manusia dalam menapaki perjalanan rohani. Pengalaman ini merupakan pengalaman untuk semakin memurnikan manusia dan semakin dekat denganNya. Pengalaman itu dapat terjadi karena semangat yang suam-suam kuku, maka tidaklah mengherankan bahwa seseorang yang bersemangat suam-suam kuku pada suatu ketika akan mengalami doanya terasa bermakna. Maka dari itu, penulis tertarik dan mencoba menggali lebih dalam pengalaman Teresa dari Kalkuta, seorang yang berkarya secara aktif, tetapi dibawa oleh Allah kepada pengalaman kontemplatif. Apakah ajaran yang terkandung dalam surat-surat Teresa itu? Sikap apa yang diambilnya untuk melewati malam gelap itu? Apakah buah-buah dari pengalaman malam gelap Teresa dari Kalkuta? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dapat menjadi acuan bagi mereka yang mengalami kegelapan dan kekeringan, sehingga dapat berjalan dengan aman dalam melalui kegelapan dan kekeringan dalam hidup doa, sehingga pada saatnya nanti mereka dapat mencapai persatuan yang mesra dengan Allah.
Availability
07.000030 | 248.4 Dom p | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
248.4 Dom p
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2011 |
Collation |
viii + 82hlm; 21x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
248.4
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available