Kemarin aku tidak melihat mereka terantai, tetapi sekarang semua penghuni rumah itu kulihat terantai. Yang aneh, di tangan mereka masing-masing ada sebuah buku, yang lembar demi lembar mereka kunyah, dan kepadaku juga diberikan sebuah buku baru yang mengisahkan sebuah kejadian di dunia lain yang bertutur tentang sebuah rumah bertingkat, yang pernah dihuni oleh beberapa generasi, dan lembar demi lembar kukunyah, dalam suasana merdeka. Kalau ada orang lewat di jalan dan mencemoohkan kami, kami tertawa saja, sebab baru kami mengerti makna merdeka, sebab kami ada, dan kejadian itu telah kami alami sendiri.