Sampai sekarang teologi pastoral belum mendapat tempatnya yang wajar dalam majalah ini, walau tanpa disengaja oleh redaksi. Dalam nomor ini dimuatkan dua karangan yang langsung menyinggung praktek pastoril. Itu kami anggap suatu kemajuan. Yang khusus dibentangkan sekarang adalah; soal-soal sekitar hidup perkawinan dan sakramen tobat. Sangat kami harapkan bahwa tukar pikiran mengenai soal-soal pastoril semacam itu tetap akan dilanjutkan, dan untuk itu kami minta sumbangan-sumbangan dari kalangan para pembaca. Justru di sini terbukalah lapangan luas untuk mempertimbangan faktor-faktor yang khusus dituntut oleh situasi umat beriman di Indonesia. Maka permohonan kami untuk menyumbangkan pikiran di bidang ini teristimewa ditujukan kepada teman-teman Indonesia yang berpengalaman di lapangan pastoril.