Di penghujung abad XX ini isu perempuan kian hangat diperbincangkan oleh gereja-gereja dan menjadi pokok kajian yang semakin diminati pula oleh kalangan akademis. Studi gender dan teologi feminis yang mulanya dicap produk barat ternyata tidak mengurangi minat dan perhatian terhadap studi ini. Di beberapa sekolah teologi sudah mulai diadakan mata kuliah teologi feminis dan studi gender, sedangkan kebanyakan sekolah teologi baru memulai memasukkan isu perempuan dalam mata kuliah-mata kuliah yang sudah ada. Itu berarti literatur studi gender dan teologi feminis yang berakar di bumi Indonesia menjadi kebutuhan yang mendesak. Dalam kaitan itulah Pengurus Persetia menyambut dengan sangat gembira dan sambil bersyukur kepada Tuhan atas kehadiran buku Bentangkanlah Sayapmu ini.