Satu kata yang mewarnai abad kita dewasa ini ialah kata 'krisis'. Dalam akhir tahun-tahun di abad XX, kata tersebut meluas sampai ke semua horizon hati nurani. Tak ada bidang atu problem yang sekarang tidak dihinggapi obsesi krisis: kapitalisme, masyarakat keluarga, nilai-nilai, kaum muda, ilmu, hukum, umat manusia. Pada mulanya kata krisis berarti keputusan decision (istilah Yunani 'krisis' ialah momen yang menentukan atau memberikan peluang untuk diagnose). Sekarang kata krisis rupanya mendapat arti baru yaitu kebimbangan, ketidak tegasan. Ini suatu momentum dimana orang-orang dihadapkan pada kekacauan-kekacauan, ia bersikap tidak tegas atau bimbang dalam mengambil keputusan. Sehubungan dengan tugas mendidik kaum muda/dewasa yang harus dipersiapkan untuk esok hari, banyak orang bersikap bimbang atau tidak tegas dalam mengambil keputusan guna mencapai suatu jalan baru dalam proyek edukatif. Lalu apa artinya mendidik sekarang untuk hari esok.