Selalu ada yang tidak beres dalam tata kelola kehidupan kita. Negara, lembaga agama dan pranata-pranata lainnya yang melingkupi kita memaksakan suatu yang dapat disebut sebagai ketaksahan, tetapi dipaksakan dan disahkan. Kita menjujung formalitas, formalitas kenegaraan kita, keagamaan kita dan formalitas-formalitas lainnya, namun kurang menangkap esensinya. Ada kesenjangan semu antara yang esensi dan formal, antara yang isi dan bungkus, antara ceasing dan nada dering. Buku ini menggugat ketenangan hidup yang mapan semu. Ia menimbulkan polemik, mengajak orang untuk mengomentarinya. Ia mengajak dan menggoda orang untuk berpikir dalam nuansa baru yang sebelumnya tenggelam dalam keterikatan dan kemapanan mayoritas sehari-hari yang dangkal. Esensi yang semu mesti dibongkar.