Pembaharuan dan pengembangan yang sering juga berarti perombakan, penciptaan hal baru dan lain-lain, bisa membuahkan hasil-hasil baik yang positif maupun negatif. Ini juga dirasakan oleh banyak pihak dalam usaha pembaharuan dan pengembangan kehidupan Liturgi Gereja Katolik, yang kini telah berusia 20 tahun ini. Gereja ingin agar perubahan dan pengembangan Liturgi ini sungguh semakin membawa buah-buah positif; sedangkan hal-hal yang negatif sejauh mungkin dihindarkan. Untuk itu tepatlah usaha Gereja, yang diprakarsai oleh Kongregasi Ibadat, mengadakan evaluasi atas pelaksanaan Konstitusi Liturgi selama 20 tahun ini.