Record Detail
Advanced SearchText
Allah Tritunggal adalah Keindahan Tertinggi dan Seniman [Buku: Iman dan Seni Religius]
Posisi seni atau keindahan dalam sejarah teologi adalah seperti seorang anak tiri yang kadang-kadang disayangi, kadang dibenci dan kadang ditolak oleh ibu tirinya. Pada masa Bapa-bapa Gereja, khususnya dalam teologi Gereja Timur, muncul aoa yang disebut philocalia (cinta akan keindahan) yang duduk bersanding setara dengan philosaphia (cinta akan kebijaksanaan). Philocalia berperanan penting dalam pembentukan dan pendewasaan iman, dalam refleksi teologi dan pembangunan hidup rohani Gereja. Teologia atau kebenaran-kebenaran iman diungkapkan secara indah, poetik melalui seni atau karya seni; dan sebaliknya seni (Philocalia) dihidupi, dijiwai dan diinspirasi oleh kebenaran iman dan teologia. Karya seni selalu dihasilkan melalui dan dalam doa dan kontemplasi; dan buah dari kontemplasi dan doa diwujudkan, diekspresikan dalam dan melalui seni atau karya seni. Philocalia dan teologia saling bekerja sama dan bersatu, bagai dua sisi mata uang yang sama.
Availability
17834-C | 230 Fir i | Available |
Detail Information
Series Title |
Seri Filsafat Teologi Widya Sasana Vol.24 No.Seri 23, 2013
|
---|---|
Call Number |
230 Fir i
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2013 |
Collation |
iv + 36-65hlm: 15x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
1411-9005
|
Classification |
230
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available