Buku ini menantang konsensus sarjana-sarjana Barat dominan yang sekian lama menjuluki Nietzsche sebagai musuh sejati agama. Mengungkap letak kekeliruan stigma itu, penulis buku ini, seorang Doktor jebolan Harvard, dengan elaborasi yang menggairahkan melakukan semacam rethinking religion atau imagining religion untuk menggali kembali posisi agama dalam karya-karya Nietzsche. Nietzsche diposisikan terutama sebagai tipe pemikir postrukturalis dan posmodern. Tyler menemukan bahwa konseptualisasi dan penggalian Nietzsche mengenai diri yang afirmatif kebalikan dari diri yang menyangkal kehidupan dunia dan raga menuntut kita untuk menginterogasi secara lebih serius ambiguitas posisi Nietzsche di antara agama dan sekular yang mewarnai kritisme Nietzsche terhadap asketisme dan mistisisme.