Record Detail
Advanced SearchText
Seribu Angin: Upaya Membenturkan Antar Kiai Lewat Panggung Politik
Berbeda pendapat di antara kiai adalah satu hal yang lazim terjadi, apalagi dalam upaya mencari jalan terbaik untuk umat. Tetapi, ketika perbedaan itu terkait dengan status politik kiai sebagai tokoh partai, maka persoalannya menjadi tidak sederhana. Konflik perebutan kekuasaan di kalangan khos intra partai kerap kali membingungkan konstituen partai di belakang mereka. Ketika masing-masing pihak masih tetap bersikukuh dengan ambisinya, apalagi manuver dan aksi menelikung sudah mulai dilakukan, kemelut menjadi semakin meruncing dan genting. Perseteruan otak kaum khos bisa berubah menjadi konflik otot kaum awam. Pada akhirnya, bukannya maslahat yang tercapai malah madharat yang tergapai. PKB Situbondo adalah 'ruh' PKB Jawa Timur. Solidaritas Situbondo berarti solidaritas PKB secara nasional. Tidak ada kabupaten yang mayoritas kursinya dimiliki PKB, kecuali daerah ini. Seperti kultur NU pada umumnya, kepatuhan paternalistik, ewuh pakewuh, kultus dan management by charisma telah mewarnai kepemimpinan di PKB Situbondo. Hal ini berimbas pada kerap terabaikannya prinsip musyawarah dalam pengambilan kebijakan organisasi. Segalanya nyaris dipasrahkan pada ke arah mana angin berhembus. Semua ini terefleksikan dalam 'buku putih' ini. Mencoba jujur dengan diri sendiri penulis mengeksplorasi secara lugas tegas dan jelas kisah kisruh konflik antarkaum khos di tubuh DPC-PKB Situbondo.
Availability
11615 | 324.2 Alc s | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
324.2 Alc s
|
Publisher | Qirtas : Yogyakarta., 2003 |
Collation |
xvii + 241hlm: 12x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-9440-52-1
|
Classification |
324.2
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available