Yesus dan Pemerintahan Allah merupakan seruan yang mendesak dan penuh daya dari visi dan realitas pemerintahan Allah serta segala kemungkinannya bagi transfigurasi kehidupan dalam iman. Pencarian Choan-Seng Song akan visi kehidupan dalam Allah membawanya dari Mesir dan Cina kuno ke Singapura yang modern dari Getsemani ke Lapangan Tiananmen dan selalu menariknya kembali pada kisah-kisah dalam Injil. Dalam pencariannya yang penuh kesungguhan tentang integritas religius dalam dunia yang tidak lagi didominasi atau dikuasai oleh kekristenan teologi Song merupakan peringatan keras yang mengejutkan bagi kristologi-kristologi yang berpusat entah pada pendekatan historis-kritis atau doktrin gereja. Baginya teologi adalah bigrafi Allah dan pesan Yesus tentang pemerintahan Allah terlihat jelas dalam bungkusan sejarah orang-orang asing dan orang-orang buangan (yang terpinggirkan): seorang Muslim Mesir yang menulis nyanyian Natal seorang perempuan Korea yang hidup di Jepang (gai-jin) dan seorang muskisus tua di reruntuhan gereja tua di Cina.