Kata wajah tidak harus berarti sisi kepala depan seseorang, namun juga dapat diartikan kehadiran orang itu sendiri. Secara lebih mendalam artinya esensi atau kepribadian seseorang. Dengan menempatkan judul Wajahku Pribadiku, buku ini ingin mengatakan bahwa kepribadian seseorang tampak pada wajahnya. Dengan menyadari wajahnya sendiri, memahami wajah orang lain, berani mengungkapkan wajah pada realitas dunia, serta ikut ambil bagian dalam rangka mengubah wajah dunia yang menyesakkan ini, maka seseorang dapat menemukan wajah Allah di sana, sebab kita semua diciptakan menurut citra-Nya. Kemudian bagaimana kita dapat mengetahui esensi kita? Itulah tepatnya isi buku ini. Di dalamnya dapat kita temukan apa dan bagaimananya si seniman, si bunglon, si periang, si eksekutif, si radikal, dan lain sebagainya. Buku ini mengakar pada teori esensi tentang kepribadian yang bercorak psikospiritual, didasarkan pada wajah. Merupakan sumbangan yang berharga untuk menyempurnakan rumusan teori psikologi.