Sejak terbit pertama pada tahun 1977, The Incorruptibles tetap populer sebagai sastera klasik yang dipercaya mengenai jasad orang-orang kudus yang sesudah kematian tidak mengalami pembusukan; banyak diantaranya tetap segar dan lentur selama bertahun-tahun, bahkan selama berabad-abad. Sesudah menjelaskan seluk beluk mumifikasi baik yang terjadi secara alami maupun yang direkayasa secara artifisial, pengarang menunjukkan bahawa tidak membusuknya jasad orang-orang kudus tidak ada hubungannya sama sekali dengan kedua kategori mumifikasi; tidak membusuknya jasad orang kudus itu merupakan fenomena yang jauh kebih besar, yang tidak dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan bahkan ilmu mutakhir dewasa ini. Dengan menyajikan riwayat hidupnya secara ringkas, pengarang menampilkan 102 santo-santa, beata-beato, dan venerabilis, yang jasadnya didapati tidak membusuk: pengarang juga menuturkan penemuan dan penelitian yang diklakukan oleh pimpinan Gereja dan pakar medis. Jasad orang-orang kudus yang tidak membusuk itu merupakan tanda kemenangan Kristus atas kematian yang sungguh memberikan penghiburan, sekaligus merupakan peneguhan atas dogma kebangkitan badan, dan merupakan bukti bahwa orang-orang kudus masih menyertai kita yang terhimpun dalam Tubuh Mistik Kristus; juga sebagai bukti kebenaran iman Katolik, karena hanya dalam Gereja Katolik kita menemukan fenomena seperti ini.