Sebagai seorang penulis fiksi dan drama, visi-visi Jules mungkin terdengar aneh walau tetap memikat di zamannya. Aneh, karena kisahnya masih berupa angan-angan di sekitar abad ke-18 dan 19. Namun, Jules mampu meramu khayalan-khayalan itu dengan informasi-informasi sains dan teknologi dari masanya, sehingga menghasilkan fantasi yang dapat dipahami siapa pun tanpa mengernyitkan dahi. Rasionalisasi khayalan dengan menggunakan teori sains dan teknologi itulah yang membuatnya disebut sebagai Bapak Fiksi Ilmiah. Mimpi-mimpi Jules kini terwujud di zaman modern. Kapal selam bertenaga nuklir, yang mampu menyelam berbulan-bulan adalah perwujudan dari Nautilus dalam 20.000 Leagues Under the Sea, sementara Apollo 11 yang bertenaga sangat kuat, yang membawa manusia-manusia pertama ke Bulan, adalah bentuk nyata impian Jules bahwa untuk lepas dari gravitasi Bumi, perlu tenaga yang sangat besar.