Manusia dan segala ciptaan hanyalah wayang yang digerakkan oleh Supermaster Yang Maha Agung. Novel ini secara tajam melakukan kritik atas perilaku manusia yang rakus. Budak, adalah bahasa yang pas untuk perlambangnya. Budak secara gampang dapat dimaknai sebagai abdi, hamba, jongos, atau orang yang tak bermoral. Pengabdian manusia kepada sesama atau dirinya. Bukan pengabdian dan penghambaan manusia (makhluk) kepada Tuhannya. Inilah kritik utama dalam buku ini.