Hatinya sekarang sedang kusut masai. Pikirannya sedang berperang hebat, bertempur menghadapi segala rintangan yang akan menghalangi tumbuhnya cinta. Tidak sedikit waktu yang dilaluinya dengan termenung karena pikiran yang berkabut dan menyesakkan dada. Sampai hati betul dia menyiksa seperti ini. Tak iba dia, ranting tempatku bergantung telah dipatahkannya. Mis, katakan padanya! Sudilah menyelamatkan jiwaku dari serangan rindu yang telah lama terpendam ini.