Buku ini merupakan antologi sastra pra-Indonesia yang ditulis oleh empat penulis dengan delapan cerita: F. Wiggers (Dari Boedak Sampe Djadi Radja), Tio Ie Soei (Peter Elberveld), F.D.J Pangemanan (Tjerita Rossina dan Tjerita Si Tjonat), G. Francis (Tjerita Njai Dasima), dan H. Kommer (Tjerita Kong Hong Nio dan Tjerita Nji Paina). Kesemua cerita itu ditulis dalam bentuk bahasa Melayu-pasar, yang oleh manusia-manusia Orde Baru disebut Ejaan Lama dan karena itu harus diubah dan disempurnakan menjadi Ejaan Baru. Banyak pakar menengarai bahwa apa yang disebut Ejaan Baru yang dipaksakan pada bangsa Indonesia oleh Orde Babe dan para pujangga setianya, terselip maksud politik yang jahat dengan pelbagai alasan yang dicari-cari. Politik jahat tadi mencap semua buku, dokumen, majalah dari zaman voon-Babe sebagai barang-barang usang, yang sudah masuk kotak.