Alangkah bahagianya manusia hidup di dunia ini, andaikata perdamaian yang dicita-citakannya itu terlaksana, berwujud dalam pergaulan antarsesamanya. Segala sumber alam dan energi manusia dapat didayagunakan untuk kesejahteraan seluruh umat manusia. Namun apa yang nampak sekarang ini, masih jauh dari pengharapan di atas. Malahan di sana-sini merajalela pertikaian, peperangan yang mengakibatkan penderitaan lahir dan batin. Dengan tidak memperkecil makna upaya-upaya perdamaian yang telah ada, dalam buku ini Ki Ageng Suryomentaram mengetengahkan wejangannya untuk mencapai hidup damai. Caranya ialah dengan meneliti rasa tanggapan kita dalam pergaulan dengan benda, orang dan gagasan. Karena dalam cermin pergaulan itu, kita dapat melihat dan mengerti sifat diri sendiri, dapat dilihat dan dipahami pula sifat orang lain, yang sama dengan diri sendiri. Pengertian atas sifat manusia yang sama inilah yang akan melahirkan rasa damai. Kebalikannya, rasa beda yang menimbulkan prasangka buruk, yang membangkitkan perselisihan.