Image of Budaya Jawa dalam Penghayatan Iman Umat Pohsarang (Sebuah Usaha Inkulturasi Sebagai Perwujudan Kontekstualisasi Iman)

Text

Budaya Jawa dalam Penghayatan Iman Umat Pohsarang (Sebuah Usaha Inkulturasi Sebagai Perwujudan Kontekstualisasi Iman)



Iman Kristiani sudah berabad-abad masuk Indonesia. Berarti telah tertanam dan mengakar di negeri ini. Iman itu telah tumbuh dan berkembang di tempat di mana umat hidup, berjalan, dan berproses dalam kehidupan sehari-hari. Iman tidak bisa dilepaskan dari konteks hidup umat di mana ia tumbuh. Maka diperlukan kontekstualisasi sebagai usaha membangun Gereja. Kontekstualisasi menjadi sebuah tuntutan yang sangat mutlak dalam menghayati iman. Iman tidak boleh dilepaskan dari konteksnya. Di sanalah dia mengakar, hidup, dan bertumbuh kembang. Masalah kontekstualisasi adalah masalah iman. Kontekstualisasi adalah sebuah langkah bijaksana dalam pertemuan antara iman dan budaya lokal. Kontekstualisasi membutuhkan wujud yang konkrit. Wujud konkrit kontekstualisasi adalah inkulturasi. Inkulturasi merupakan suatu keharusan untuk perwujudan diri dan pertumbuhan Gereja. Maka, usaha yang harus dikerjakan dan diusahakan adalah mempererat antara iman dan kebudayaan lokal. Sebuah Gereja lokal ataupun Gereja partikular lahir dan dibangun melalui pertemuan yang mendalam dan saling memperkaya antara Injil dengan suatu bangsa yang memiliki kebudayaan dan tradisi yang khas. Dari sanalah akan terjadi sebuah proses inkulturasi yang semestinya berjalan demi terwujudnya kontekstualisasi iman. Menelaah kontekstualisasi iman membutuhkan contoh konkret dari realitas kehidupan umat. Penulis tertarik dengan fenomena yang ada di Pohsarang yang terletak di Paroki St. Vinsensius A Paulo, Kediri, Jawa Timur. Ada banyak keunikan dan kekhasan Pohsarang dalam konteks Gereja Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Keunikan yang pertama-tama tentu adalah bangunan gereja. Tetapi bukan hanya itu, melainkan juga jemaatnya. Umat Pohsarang masih sangat kental dengan budaya Jawa. Penulis tertarik untuk meneliti bagaimana peran budaya Jawa dalam membantu penghayatan iman umat Pohsarang.rnInkulturasi adalah sebuah proses menjadi. Artinya, apakah iman yang sudah dihayati oleh umat di Indonesia ini sudah menjadi iman Indonesia? Iman yang sungguh-sungguh membumi dan mengakar dengan segala pergumulan khas Indonesia. Iman umat itu seharusnya bukan lagi iman umat di Indonesia, tetapi sungguh-sungguh menjadi iman umat Indonesia. Kontekstualisasi di sini dapat disimpulkan sebagai sebuah proses Indonesiasi, yang mengambil bentuknya dalam inkulturasi. Dan Pohsarang dengan segala proses dalam perjalanan berimannya, telah berusaha untuk mewujudkan inkulturasi. Inilah yang menjadi gambaran umum dari seluruh tema yang akan dibahas dalam tesis ini.


Availability

08.01028261.21 Atm bPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
261.21 Atm b
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xiii + 136hlm; 21x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
261.21
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this