Yesus mencengangkan para pengikut-Nya ketika ia mengundangkan corak baru pakatan perkawinan: setia dalam untung dan malang, dalam suka dan duka hingga kematian. Pakatan itu sungguh kelewat berani dan menuntut jaminan kasih berlebih dan jaminan keterpercayaan. Di mata murid-Nya pakatan itu sungguh gila dan Yesus memang mengakuiya demikian tetapi Bapa memungkinkan janji itu terlaksana. Janji perkawinan kristiani memang sangat berat; karenanya para orangtua yg telah banyak makan asam-garam hidup berkeluarga selalu memperingatkan para muda-mudi yg mau menikah supaya waspada dan berhati-hati. Keputusan menikah berkesinambungan sepanjang hayat, karenanya pengalaman kasih-mengasihi, cinta-mencintai mesti mempunyai dasar yg lebih kokoh dan mendalam. Buku ini sengaja menonjolkan pakatan perkawinan ini. Penonjolan ini menjadi ajakan bagi setiap pasangan yg telah bertunangan untuk mengkaji pakatan mereka berdua bukan saja perasaan-perasaan yg tertuju satu kepada yg lain, tetapi pakatan mereka terhadap dunia, terhadap sumber kehidupan dan terhadap Tuhan.