Record Detail
Advanced SearchText
Dari Kosmologi ke Dialog: Mengenal Batas Pengetahuan, Menentang Fanatisme
Laplace bersabda, daya-daya alam sendirilah yang melakukan koreksi ketika terjadi penyimpangan. Karena keseimbangan dinamis tatasurya adalah konsekuensi hukum-hukum fisika. Lantas di mana posisi agama dan kitab suci harus kita letakkan dalam soal pelik ini? Masih belum cukup. Melalui M-Theory dan Theory of Everything (Teori Segalanya) tembok energi yang menyembunyikan singularitas semesta dapat ditembus sehingga mimpi Einstein-untuk membaca pikiran Tuhan kala menciptakan alam semesta mungkin dapat menjadi kenyataan dan manusia menjadi sama dengan Tuhan. Itu semua jelas bicara ketegangan antara jelajah nalar dan terapan keimanan. Antara memercayai perubahan dunia dengan fakultas rasio dan fakultas intuisi. Sementara di saat bersamaan kebenaran yang dengan tergopoh kita kejar-tetap menjadi hantu yang berkelibat tapi tak pernah dapat dijerat. Dalam karya unggulan yang dianggit dari Nurcholish Madjid Memorial Lecture 2010 inilah ketegangan itu coba dilerai dengan sebuah dialog berarus tenang namun menggendam. Semata demi memafhumi di mana batas untuk berpijak hingga takkan lagi ada fanatisme yang jumud dan akut.
Availability
16817 | 113 Sup d | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
113 Sup d
|
Publisher | Mizan : Jakarta., 2011 |
Collation |
279hlm: 14x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-602-97633-5-5
|
Classification |
113
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available