Kekuatan logika, kepekaan pengamatan, ketajaman analisis, keterus-terangan ungkapan tanpa tedeng aling-aling: itulah barangkali ciri yang langsung dapat ditangkap dari tulisan Dick Hartoko ini. Betapa tidak: istri lurah, insinyur, rektor, jaksa agung dan seorang menteri pun tak luput dari berondongan kritik dan pertanyaan yang tidak hanya menisbikan tindakan atau ungkapan mereka yang sempat terlontar sebelumnya, melainkan dengan gaya retorik yang tak butuh jawaban balik, kita sebenarnya tahu bahwa tema yang menjadi pusat kritiknya telah diluluhlantakkan. Tidak hanya itu kemapanan prasangka dan celoteh kecap murahan pun jadi sasaran mata pisau analisis Dick Hartoko. Dalam setiap kritiknya selalu ditaruh di depan mata kita a big nonsense, yang kemudian ia gebuk sampai remuk, untuk menemukan a real sense. Tanda-tanda Zaman adalah cermin bagi orang yang berani dengan jujur menatap bayang wajah kehidupan masyarakat Indonesia dari bulan ke bulan. Kalau ada pujian, terasa sebagai ketulusan tanpa nuansa bual jilatan; kalau ada kritik, terasa sebagai tusukan pedih dari kemenangan kelurusan logika atas kesalahan dan kerancuan penalaran, sehingga betapa perih dan sakit pun selalu menyajikan sebuah pengharapan.