ANEKA peristiwa akhir tahun 1990-an, menjelang abad XXI, milenium III lewat serangkaian kenakalan remaja, tindak remaja, tindak kekerasan, dan kerusuhan di berbagai daerah di Indonesia sangat memprihatinkan para guru dan orang tua. Kenyataan itu ikut membangkitkan keinginan banyak orang dalam dunia pendidikan untuk menghidupkan kembali apa yang lazim disebut pendidikan budi pekerti. Kalangan Yayasan Pendidikan Katolik dan Sekolah Katolik yang memiliki komitmen khusus pada aspek religius-moral tidak dapat bersikap acuh tak acuh terhadap keprihatinan itu. Secara proaktif sekolah-sekolah itu melibatkan diri dengan upaya meningkatkan pendidikan budi pekerti sebagai suatu bentuk penjabaran pendidikan nilai. Usaha itu diwujudkan dengan memberdayakan para pendidik lewat serangkaian seminar penyadaran dan pelatihan. Di samping itu juga disediakan Pedoman Pendidikan Budi Pekerti yang diharapkan dapat membantu pengurus yayasan guru dan orang tua untuk melaksanakan pendidikan itu. Guru Sekolah Menengah (SLTP dan SLTA) pun memperoleh banyak manfaat dari buku ini.