Record Detail
Advanced SearchText
Surrogate Mother dalam Perspektif Etika dan Hukum: Bolehkah Sewa Rahim di Indonesia?
Saat ini program bayi tabung dimanfaatkan oleh pasangan yang tidak mempunyai keturunan (infertilitas primer) dengan si istri tidak mungkin dapat mengandung atau membesarkan janinnya di rahimnya sendiri sehingga memerlukan rahim wanita lain untuk membesarkan anaknya dengan memberikan sejumlah imbalan materi berdasarkan suatu perjanjian: bila sudah melahirkan, maka anak tersebut harus dikembalikan kepadanya. Inilah yang disebut dengan istilah SURROGATE MOTHER. Secara eksplisit aturan tentang surrogate mother belum ada secara utuh sehingga pada saat aturan HUKUM belum dapat mengawal, maka ada satu instrumen lagi yang bisa dipakai oleh semua pihak untuk menilai proses surrogate mother ini sebagai suatu putusan yang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu apa yang dinamakan dengan ETIKA. Diharapkan Etika dan Hukum secara bersama-sama dan saling melengkapi sebagai The Guardian untuk melindungi sisi-sisi kemanusiaan seorang manusia.
Availability
16964 | 174.2 Rat s | Available |
Detail Information
Series Title |
Seri Hukum Kesehatan
|
---|---|
Call Number |
174.2 Rat s
|
Publisher | Elex Media Komputindo : Jakarta., 2012 |
Collation |
ix + 169hlm: 14x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-602-00-2100-3
|
Classification |
174.2
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available