Image of Sumber dan Ruang Lingkup Pengetahuan dalam Terang Epistemologi John Locke

Text

Sumber dan Ruang Lingkup Pengetahuan dalam Terang Epistemologi John Locke



Tulisan ini berlatar belakang perdebatan antara epistemologi rasionalis dan empiris yang berpuncak pada dukungan dan penolakan terhadap gagasan ide bawaan. Tulisan ini secara khusus membahas argumentasi yang dikemukakan John Locke, sebagai wakil empiris, ketika menjelaskan sumber dan ruang lingkup pengetahuan. Alasan Locke menyerang ide bawaan adalah untuk meluruskan pola pikir saat itu. Menurutnya, manusia memang memiliki kemampuan alami untuk berpikir dan melakukan penalaran tetapi ini sama sekali berbeda dengan ide bawaan. Kemampuan alami mengandaikan perlunya aktualisasi sedangkan ide bawaan mengandaikan ketidakhadirannya. Ia menambahkan bahwa akan lebih mudah untuk menjelaskan asal-usul ide tanpa melibatkan konsep bawaan. Locke menegaskan bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman. Pengalaman manusia selalu berkaitan dengan objek tertentu di luar diri kita sebagai subjek. Dalam pengalaman, manusia selalu berhadapan dengan sesuatu yang lain di luar dirinya. Sesuatu yang lain merupakan penyebab formal terjadinya pengalaman dan sekaligus menjadi isi pengalaman. Mengenai pengalaman, Locke membaginya menjadi dua yaitu pengalaman indrawi dan batiniah. Pengalaman indrawi adalah bentuk pengalaman yang berasal dari rangsangan yang diterima organ-organ indra dan menghasilkan efek dalam kesadaran. Pengalaman batiniah adalah bentuk pengalaman yang berasal dari perhatian pikiran terhadap proses dan cara kerja kegiatan mental yang ditimbulkan oleh pengindraan. Distingsi pengalaman menjadi sumbangan Locke bagi empirisme. Inilah hal baru yang diperkenalkannya. Locke mendefinisikan pengetahuan sebagai persepsi persetujuan atau ketidaksetujuan antara dua ide. Kemudian, ia membagi pengetahuan menjadi tiga yaitu pengetahuan intuitif, demonstratif, dan sensitif. Pengetahuan intuitif adalah segala persepsi yang langsung sampai pada persetujuan atau ketidaksetujuan. Ini adalah kondisi pengetahuan yang paling jelas dan pasti yang dapat dimiliki manusia. Pengetahuan demonstratif adalah pengetahuan yang datang secara tidak langsung ke dalam benak kita. Pengetahuan sensitif dinyatakan sebagai bukti sensoris yang membawa manusia pada sebentuk keraguan di masa lalu tentang beberapa objek partikular tertentu.


Availability

09.000074192 WIC sAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
192 WIC s
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
vii + 71hlm: 21x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
192
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this