Image of Sikap Umat Katolik di Keuskupan Sintang terhadap Krisis Ekologi oleh Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit dalam Terang Ensiklik Caritas In Veritate 48-52

Text

Sikap Umat Katolik di Keuskupan Sintang terhadap Krisis Ekologi oleh Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit dalam Terang Ensiklik Caritas In Veritate 48-52



Dunia sedang dilanda krisis ekologi. Krisis ekologi menjadi ancaman bagi seluruh makhluk hidup bahkan ciptaan Allah yang tidak hidup. Krisis ekologi menjadi momok yang tidak dapat terelakkan lagi. Manusia menjadi pelaku utama yang menyebabkan krisis-krisis ekologi tersebut. Cara pandang yang keliru dalam memahami hubungan manusia dengan ciptaan lainnya membuat manusia pada akhirnya melakukan tindakan eksploitasi. Krisis ekologi yang terjadi di banyak tempat terjadi pula di keuskupan Sintang, secara khusus krisis ekologi yang diakibatkan oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit. Kehadiran perusahaan perkebunan kelapa sawit di Keuskupan Sintang harus diakui dan disadari telah menghadirkan berbagai dampak dan pengaruh bagi kehidupan masyarakat di sana. Dampak dan pengaruh itu pada akhirnya menciptakan kerusakan pada ekologi. Paus Benediktus XVI melalui Ensiklik Caritas in Veritate 48-52 mengundang seluruh manusia secara khusus umat Kristiani untuk ambil bagian dalam menjaga seluruh ciptaan. Permasalahan ekologi merupakan permasalahan bersama dan manusia bertanggungjawab atas semuanya itu. Paus Benediktus XVI melalui ensikliknya mengunggah seluruh manusia untuk peduli pada ekologi. Kepedulian itu tidak hanya sebatas pada perasaan semata, namun diwujudnyatakan dalam tindakan sehingga menjadi lebih berdaya guna. Pesan dan ajaran Paus Benediktus XVI tentang kepedulian dan tanggung jawab ekologi dapat menjadi sebuah acuan pula bagi Gereja Katolik di Keuskupan Sintang dalam mengambil sikap dalam menghadapi krisis ekologi dari perusahaan sawit. Kehadiran Gereja di tengah dunia hendaknya menjadi kehadiran Yesus Kristus. Gereja hadir dalam segala aspek kehidupan manusia bukan hanya berhenti pada permasalahan iman saja. Kehadiran Gereja di tengah dunia menjadikan Gereja berpartisipasi dalam misi Yesus yang datang ke dunia untuk menyelamatkan dan menebus seluruh ciptaan. Misi Yesus ini diteruskan dalam karya pewartaan dan hidup sehari-hari umat beriman. Pewartaan kabar sukacita dan harapan bagi alam semesta diwujudkan dalam sikap dan tindakan, serta cinta yang mendalam pada ciptaan. Sukacita dan harapan ini bisa terus berlanjut pada tingkat yang lebih tinggi, yakni sikap keterbukaan kita berdialog, berdiskusi dan belajar serta berusaha dengan berbagai pihak.


Availability

17.01020261.836 San sAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
261.836 San s
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xxvii + 180hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
261.836
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this