Bagi orang beriman, doa adalah cara atau jalan untuk bertemu, berkomunikasi dengan Tuhan. Doa bisa dilakukan dengan berbagai macam metode, salah satunya ialah dengan berdevosi. Tradisi berdevosi telah ada sejak jaman awal Gereja bertumbuh. Berbagai macam devosi lahir di antara umat beriman. Tradisi berdevosi ini demikian berkembang sehingga banyak membuahkan suatu kedalaman hidup rohani umat beriman. Suatu persembahan diri yang total kepada Gereja dan sesama dalam pelayanan adalah salah satu buah dari tradisi devosi ini. Pemahaman akan misteri Kristus pun dipengaruhi juga oleh devosi ini. Sesungguhnya devosi yang sehat dan benar menurut Gereja Katolik itu membawa suatu berkat untuk semua orang. Seiring dengan berjalannya waktu, tentu di jaman ini hidup devosi umat perlu mendapatkan pemahaman sesuai dengan konteks jamannya. Sekarang pun devosi mempunyai problematikanya sendiri sebab jaman modern pun membawa dampaknya bagi hidup devosional umat. Ada dampak positif dan ada pula dampak negatif yang bisa dilitik dari uraian devosi dan problematiknya dalam tulisan ini. Semuanya itu diarahkan dan dikembalikan pada pemahaman tentang devosi yang sehat dan benar menurut Gereja Katolik. Lalu bagaimana hubungannya hidup devosi dengan liturgi Gereja? Sesungguhnya ialah tidak perlu terjadi pembedaan antara devosi dan liturgi tetapi justru keduanya saling menemukan korelasinya yang mempunyai tujuan memperdalam hidup rohani umat beriman.