Record Detail
Advanced SearchText
Pelaksanaan Keadilan (Sebuah Tinjauan Hermeneutika Atas Pemikiran Paul Ricoeur)
Wujud dari kehendak untuk berada adalah tindakan. Kehendak, yang kita sebut hak dalam bahasa politis, merupakan dasar bagi hidup manusia. Analisa Ricoeur atas struktur kehendak memperlihatkan kemungkinan-kemungkinan mendasar dari keberadaan manusia. Manusia adalah kemungkinan bagi dirinya sendiri. Karena itu, pemahaman atas diri manusia tidak pernah bersifat langsung, melainkan selalu diperantarai. Pemahaman yang tidak langsung ini menghantar pada pemahaman bahwa hanya melalui orang lain seorang manusia dapat menginterpretasi dirinya. Interpretasi atas diri sendiri inilah yang disebut Ricoeur sebagi penghargaan atau pengakuan atas diri sendiri. Interpretasi ini hanya bisa dilakukan karena pemahaman manusia akan hidup yang baik terlihat paling jelas dalam pilihan-pilihan hidupnya pada tataran praksis. Pada tataran praksis, tiap manusia tidak hanya membuat pilihan-pilihan hidup yang baik bagi dirinya, melainkan pilihan-pilihan hidup itu memiliki kemungkinan konflik terhadap yang lainnya. Kemungkinan konflik itu sebenarnya sudah dimulai dari otonomi subjek itu sendiri di mana kecenderungan kepada kejahatan perlu dihindari dengan menetapkan kehendak mencapai kebaikan sebagai kewajiban. Karena itulah, Ricoeur berani berkata bahwa dalam tataran praksis relasi interpersonal, otonomi subjek selalu tergantung pada heteronomi, artinya terkait dengan orang lain. Inilah Revolusi Kopernikan kedua setelah apa yang dilakukan Kant.
Availability
08.02002 | 194 Rat p | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
194 Rat p
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2010 |
Collation |
xv + 141hlm; 21x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
194
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available