Image of Kasih dan Kerahiman Ilahi Sebagai Intisari Pewartaan Injil Terhadap Perkawinan dan Keluarga Katolik (Suatu usaha mewujudkan Amoris Laetitia Paus Fransiskus bagi kehidupan keluarga dan perkawinan Katolik dewasa ini)

Text

Kasih dan Kerahiman Ilahi Sebagai Intisari Pewartaan Injil Terhadap Perkawinan dan Keluarga Katolik (Suatu usaha mewujudkan Amoris Laetitia Paus Fransiskus bagi kehidupan keluarga dan perkawinan Katolik dewasa ini)



Perkawinan terjadi karena pertama-tama ialah rahmat. Allah sendiri telah merencanakan semuanya itu sejak awal mula Ia menciptakan manusia. Rahmat Allah ini menumbuhkan cinta dalam hati manusia untuk selalu bersatu dan saling memiliki. Allah menciptakan manusia sebagai wanita dan pria karena cina. Cinta Allah kepada manusia itu semakin nyata dalam Diri Yesus Kristus yang mencintai Gereja-Nya secara total. Suami dan Istri menikah karena rahmat dari Allah. Melalui perkawinan, keduanya menampilkan cinta Allah yang diberikan oleh Allah kepada umat-Nya, cinta yang diberikan oleh Kristus kepada Gereja-Nya. Dengan demikian cinta mewarnai suatu perkawinan karena rahmat dan kehendak dari Allah sendiri. Kristus menguduskan perkawinan menjadi sakramen. Perkawinan didasarkan atas rahmat dan cinta dari Allah dendiri, juga keinginan untuk bersatu. Melalui perkawinan pasangan suami dan istri menjadi satu dan saling memiliki. Mereka juga menjadi simbol cinta Kristus bagi Gereja. Namun dalam perjalanan waktu ada pasangan yang gagal mempertahankan keluarganya karena cinta mereka menjadi pudar, komunikasi yang kurang baik dan berbagai faktor internal serta eksternal lainnya. Dalam hidup berkeluarga, sering terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang tidak mencerminkan ciri-ciri hakiki dan tujuan perkawinan Katolik, dan berakhir dengan perceraian. Gereja berusaha dengan mengerahkan seluruh kemampuannya, dengan berbagai cara melakukan pastoral perkawinan untuk mempertahankan perkawinan. Akan tetapi dalam perjalanan waktu tetap saja ada keluarga yang tidak bisa bersatu. Dengan demikian mereka yang berpisah memiliki banyak halangan yang membuat mereka tidak bisa mengambil bagian secara utuh seperti umat beriman lainnya terutama tidak bisa menerima komuni kudus. Paus Fransiskus melalui pengalamannya di lapangan, mengetahui betul keadaan umat terutama yang dgagal bertahan dalam perkawinan. Paus mengajak para uskup untuk mengadakan sinode serta mengeluarkan ensiklik Amoris Laetitia. Melalui Dokumen ini Gereja diajak untuk tidak hanya mengajarkan cinta kasih, tetapi menjadi pelaku cinta kasih. Paus Fransiskus menginginkan agar Gereja menampilkan wajah penuh kerahiman, wajah penuh belas kasih seperti Tuhan yang maharahim kepada umat manusia. Mereka yang gagal mempertahankan rumah tangganya perlu ditolong dan diintegrasikan kembali ke dalam persekutuan dengan Gereja. Mereka yang menjadi korban ini diberikan kemungkinan untuk bisa menerima komuni kudus setelah kasus-kasus mereka diperiksa dengan teliti oleh para gembala. Paus Fransiskus ingin, para gembala dan pekerja pastoral mengutamakan kerahiman dan cinta yang dapat mengantar orang untuk sampai bertemu dan mengalami Allah. Kerahiman dan kasih bagi mereka yang gagal ini, tidak hanya berhenti pada ijin pemberian komuni, namun kerahiman dan kasih itu juga ditampilkan dalam berbagai macam karya pastoral keluarga mulai pembinaan pada usia dini, pembinaan remaja dan kaum muda, persiapan bagi kaum muda yang akan menikah serta pembinaan lanjutan bagi orang dewasa. Gereja hadir sebagai gembala yang baik yang ingin menolong umatnya, menjaga, merawat, menerima kembali mereka dan membawa mereka untuk dapat berjumpa dengan Allah. Gereja melalui Paus Fransiskus menginginkan agar keselamatan jiwa-jiwa sebagai yang utama dari pada ajaran Gereja yang terlalu keras dan kaku. Intisari pewartaan Injil ialah kerahiman, belaskasih yang mengutamakan keselamatan jiwa-jiwa umat manusia. Sakramen-sakramen adalah tanda-tanda suci kehadiran Allah yang menyelamatkan. Dari sebab itu sakramen-sakramen terutama Ekaristi kudus bukanlah hanya untuk orang-orang yang benar dan suci, namun juga obat dan jalan keselamatan bagi orang-orang jahat untuk sampai kepada Allah yang diimani.


Availability

15.01008248.4 Jes kAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
248.4 Jes k
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xiv + 124hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
248.4
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this