Record Detail
Advanced SearchText
Seni Mencinta [Judul asli: The Art of Loving]
Norma-norma moral, tingkah laku manusia baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial mengalami perubahan-perubahan berbarengan dengan perubahan pandangan dan sikap hidupnya, setelah bertumbuhnya industri dan teknologi modern. Sehubungan dengan itu, masalah cinta, salah satu masalah yang sangat manusiawi, adakah ikut terkena dampak yang hebat dalam perubahan yang serba cepat itu? Bergeserkah pandangan manusia terhadap masalah cinta setelah masyarakat mencapai tahap kapitalisme? Benarkah masalah cinta telah diturunkan sedemikian rupa sehingga ia terlupakan dan kedudukannya digantikan oleh hawa nafsu manusiawi yang juga telah menjadi barang dagangan? Mengapa manusia zaman kini semakin banyak yang gagal dalam mencintai lawan jenisnya, sesamanya? Mengapa pula banyak manusia yang gagal mencintai Tuhannya? Masyarakat kita dipimpin oleh suatu birokrasi manajerial, oleh politikus-politikus profesional, orang disorong oleh sugesi massa, tujuan mereka ialah memproduksi lebih banyak dan mengkonsumsikan lebih banyak, kata Erich Fromm tandas. Segala aktivitas tunduk kepada tujuan-tujuan ekonomis, alat sudah menjadi tujuan, manusia merupakan suatu mesin otomat, ujar Fromm menambahkan. Karena itu, menurut pemikiran yang cemerlang itu jika manusia bisa mencintai, ia harus tunduk kepadanya, lebih daripada ia tunduk kepada mesin. Buku ini akan sangat bermanfaat bagi manusia modern tidak terbatas siapa dia, orang mana dia, remaja dewasa, pelajar, mahasiswa maupun para sarjana, semua bisa memetik keuntungan spiritual dari buku ini.
Availability
4508 | 177.7 Fro s | Available | |
8901 | 177.7 Fro s | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
177.7 Fro s
|
Publisher | Pustaka Sinar Harapan : Jakarta., 1990 |
Collation |
180hlm: 13x19cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-416-072-5
|
Classification |
177.7
|
Content Type |
-
|
Other version/related
No other version available