Record Detail
Advanced SearchText
Selibat Sebagai Pemberian Diri Demi Kerajaan Allah (Tinjauan Teologi Tubuh Menurut Yohanes Paulus II)
Selibat merupakan bentuk penghayatan hidup untuk menanggapi panggilan Allah. Dalam menanggapinya, manusia dituntut untuk memberikan dirinya secara total kepada Allah. Penyerahan diri terungkap dalam kesetiaan seumur hidup. Kesetiaan kaum selibat akan menjadi saksi kerajaan Allah di dunia ini. Di mata dunia yang penuh nafsu dengan segala bentuk tawaran pada kenikmatan duniawi, kesetiaan seumur hidup yang dihayati kaum selibat adalah absurd, sesuatu yang tidak mungkin. Dunia memandang selibat sebagai bentuk hidup yang paradoks, yang menjalani hidup eksentrik, aneh dan sungguh tidak masuk akal karena berbeda dari bentuk panggilan umum, yaitu perkawinan. Di tengah situasi dunia semacam itu, Paus Yohanes Paulus II memberikan tanggapan yang positif. Paus menerangkan bahwa, kaum selibat adalah pribadi yang telah diubah. Mereka tak lagi hidup di bawah hawa nafsu, tetapi dengan bebas menghidupi rahmat Allah. Tantangan yang muncul dalam dunia dewasa ini adalah manusia mendewa-dewakan tubuh. Tubuh manusia seakan-akan dinilai dari produktivitasnya. Oleh karena itu, manusia berlomba-lomba untuk memodifikasi tubuh. Hal ini menyebabkan adanya pelecehan terhadap tubuh, adanya perendahan martabat manusia, seperti dalam dunia periklanan, tubuh menjadi objek kenikmatan. rnSelibat merupakan pilihan hidup yang bebas dan sukarela dengan landasan dasar pada kemauan yang datang dari diri sendiri. Pilihan untuk menghayati hidup selibat dalam pemahaman seperti ini menuntut keiklasan dan pemberian diri yang total demi Kerajaan Allah. Selibat mengungkapkan bahwa pemenuhan semua kerinduan manusia adalah pernikahan sorgawi, tidak hanya pernikahan di bumi. Yohanes Paulus II memberikan penekanan pada ciri sukarela. Ciri yang sukarela ini dilihat sebagai unsur utama dalam menghayati panggilan hidup selibat, dengan motif demi kerajaan Allah (Bdk. Mat 19:12). Yohanes Paulus II mengajak para selibater, untuk selalu memusatkan diri pada perkara-perkara Tuhan. Kaum selibat diharapkan untuk menjadikan Kristus sebagai model, pusat, dan sumber kehidupannya.
Availability
10.000038 | 255 Jeh s | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
255 JEH s
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2014 |
Collation |
ix + 100hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
255
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available