Record Detail
Advanced SearchText
Sejarah: Sebagai Locus Philosophicus et Theologicus
Dunia (manusia) dengan sejarahnya itulah locus philosophicus et theologicus. Atau suatu tempat teologis, kelokalan dalam mana orang dapat berjumpa dengan Allah (Roh Absolut). Kata lainnya, suatu tempat di mana Kristianitas menjadi rasional secara universal dan oleh karena itu pada saat yang sama Kristianitas menjadi historis. Sejarawan dan peristiwa sejarah saling membutuhkan. Sejarawan tanpa peristiwa dan fakta itu ibarat macan ompong. Peristiwa dan fakta tanpa sejarawan itu mati! Singkatnya, sejarah merupakan proses, bahkan progress, dalam interaksi yang berkesinambungan antara sejarawan dan peristiwa atau fakta, yang mengantar pada kearifan atas hidup bersama sebagai peristiwa yang dinamis. Sebuah dialog kearifan tidak bertepi antara masa lalu dan masa kini.
Availability
17330 | 901 Kri s | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
901 Kri s
|
Publisher | Lamalera : Yogyakarta., 2008 |
Collation |
xi + 83hlm: 13x17cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-979-25-4811-4
|
Classification |
901
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available