Yang hendak diarahkan dengan judul ini adalah memindai bahasa Indonesia dengan tidak tegang, tidak berkerut dahi, tetapi sebaliknya, berkendur saraf, berkepala dingin, dan berjembar hati. Bahwa, ya, sangat banyak lema - ibarat 9 dari 10 - dalam bahasa Indonesia yang melintas ke sini dari bahasa-bahasa asing dengan cara yang khas, alih-alih, istimewa, dan bahkan lucu, misalnya, hubungan antara kata bangkrut dengan bangku yang rusak. Buku ini memberi gambaran yang jernih kepada pembaca perihal kebhinnekaan dan asal-usul kosa-kata Indonesia.