Sampai kira-kira abad ke-16, spiritualitas yang ada dalam Gereja adalah spiritualitas monastik dengan doa kontemplatifnya. Spiritualitas itu memang indah, disusun oleh rahib-rahib dan rubiah-rubiah. Spiritualitas itu pula yang pada masa itu dihayati oleh setiap orang Kristen yang bkan rahib/rubiah, sehingga hidup mereka sebagai rahib/rubiah mini dalam kesibukan-kesibukannya. Suasana itu disuburkan oleh sikap umum yaitu kebencian terhadap dunia dengan segala kesenangan yang ada di dalamnya. Doa yang aktif/apostolis itulah yang secara khusus dibicarakan dalam buku ini. Karena pengaruh monastik biarawan-biarawati aktif sering menghadapi dua godaaan yang terus-menerus mengganggu. Di satu pihak cenderung untuk hidup kontemplatif dan melupakan tujuan utama yaitu kerasulan di lain pihak cenderung terlalu aktif dalam kerja kerasulan tenggelam dalam aktivitas dan melupakan bahwa ciri apostolis kita tidak terletak pada keaktifan itu sendiri.