Image of Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam Adat Perkawinan Ngadha dalam Tinjauan Antropologis-Filosofis

Text

Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam Adat Perkawinan Ngadha dalam Tinjauan Antropologis-Filosofis



Kehidupan manusia di dunia ini tidak dapat lepas dari kebudayaan. Setiap kebudayaan manusia memiliki gambaran kemanusiaannya masing-masing. Demikian juga dalam kebudayaan perkawinan masyarakat Ngadha. Di mana dalam masyarakat Ngadha perkawinan adalah suatu anugerah besar dari Tuhan kepada umat manusia. Anugerah hidup perkawinan yang diberikan kepada manusia tidak terlepas dari kodrat manusia yang selalu hidup bersama dengan yang lain dan membangun suatu kehidupan baru berlandaskan nilai-nilai kebudayaan yang menjadi ciri khas dari kebudayaan Ngadha itu sendiri. Perkawinan dalam masyarakat Ngadha merupakan suatu upacara sacral yang dijanjikan oleh sepasang suami istri di depan saksi (keluarga besar dan ketua adat) untuk mengikat suatu hubungan dan persekutuan yang tak terpisahkan seumur hidup. Hidup perkawinan selalu dikaitkan dengan menghidupi nilai-nilai kemanusiaan yang ada dalam perkawinan itu sendiri sebagai dasar untuk menyatukan dan memurnikan ikatan perkawinan. Masyarakat Ngadha melihat perkawinan sebagai suatu hal yang sangat sacral dalam membangun kehidupan baru. Ikatan itu bersifat menyatu dan tak dapat dipisahkan. Untuk dapat membangun sebuah ikatan yang erat dalam perkawinan. Hal yang sangat penting adalah tentang menghidupi tiga nilai yaitu kesetiaan, persatuan dan tanggungjawab. Tiga nilai inilah yang menjadi focus penulis dalam pembahasan dalam skripsi ini. Penulis membahas ketiga nilai ini dikarenakan penulis menaruh keprihatinan yang besar terhadap penghayatan dan juga penghidupan tiga nilai ini yang sudah semakin memudar oleh karena barbagai macam alasan antara lain kasus perselingkuhan, pisah ranjang dan masih banyak kasus lainnya. Masyarakat Ngadha melihat nilai kesetiaan, persatuan dan tanggung jawab merupakan nilai-nilai yang sangat mendasar dalam membangun ikatan perkawinan. Nilai-nilai tersebut menjadi jantung dalam ikatan perkawinan. Tanpa ketiga nilai itu, perkawinan akan hancur yang pada akhirnya menyebabkan perceraian. Fenomena seperti ini akan sering terjadi dalam kehidupan masyarakat Ngadha, apabila dalam kehidupan perkawinan mengabaikan nilai tersebut. Hal yang penting juga dalam perkawinan masyarakat Ngadha adalah bahwa dalam memilih pasangan untuk dijadikan istri atau suami harus berdasarkan kehendak bebas pribadi yang akan membangun suatu ikatan perkawinan. Kehendak bebas inilah yang menjadikan kehidupan perkawinan akan tetap awet dan tetap utuh hingga maut yang memisahkan. Hal inilah yang menjadikan perkawinan sebagai suatu upacara yang sangat sacral dan kudus dalam kehidupan budaya masyarakat.


Availability

14.046959.86 Dho nAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
959.86 Dho n
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xi + 110hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
959.86
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this