Fakta dan realita telah menunjukkan bahwa orang-orang homoseksual itu memang ada. Mereka juga manusia, ciptaan Tuhan, dan mereka menjadi homoseksual, itu juga salah satu rencana yang sudah diketahui Tuhan, hanya saja para manusia itu sendiri yang tidak sanggup untuk menjauh dan menolak terhadap cobaan Tuhan ini. Meskipun mereka terjatuh ke dalam dunia yang telah dilarang oleh Tuhan, namun Tuhan tetap menyayangi mereka, Tuhan menyiapkan sesuatu bagi mereka yang tidak kita ketahui. Dan, meskipun sekarang banyak bermunculan kategori-kategori homoseksual seperti biseksual, aseksual, peseudohomoseksual, dan jenis lain yang menyerupainya, itu semua bukan penyakit yang bisa diobati dengan hal-hal medis dan paranormal sekalipun, melainkan mendekati mereka, memberikan dukungan dan semangat, tidak menjauhinya, serta tetap menaruh kasih, dan siap membantu mereka dalam segala macam kesulitan, dan masih banyak lagi. Sekarang, apakah homoseksual itu suatu penyakit? trend? Atau gaya hidup? Dalam kenyataannya homoseksual bukanlah penyakit atau trend, homoseksual juga bukan gaya hidup. Tidak ada yang pasti mengenai sebab-sebab terjadinya homoseksual baik dari bidang medis (biologi dan psikologi) maupun sosial kultural. Gereja dalam menyikapi berbagai macam masalah terkait dengan orang-orang homoseksual telah memberikan beberapa pokok pendasaran yang dogmatis dan pastoral. Tulisan ini merupakan suatu ajakkan untuk menyikapi secara bijaksana tentang persoalan hidup yang dialami oleh orang-orang homoseksual. Kebijaksanaan itu bisa kita lihat melalui sikap, posisi dan ajaran magisterium Gereja yang melihat permasalahan homoseksual secara kompleks.