Kesetiaan merupakan sebuah nilai yang sangat penting pada zaman sekarang ini. Banyak orang yang memperjuangkan nilai kesetiaan tetapi sering kali mereka jatuh dan tidak mampu meraihnya. Kesetiaan bukan sebuah nilai yang hanya sekali dicapai tetapi merupakan sebuah nilai yang dimiliki. Artinya kesetiaan merupakan sebuah kesadaran yang harus dimiliki dan dipelihara. Cerita Daniel (Dan 1:6-15) ini mau menggambarkan kesetiaan seorang hamba Allah yang tetap setia kepada Allah meskipun di tempat yang sulit. Daniel dan beberapa orang sebangsanya dibawa oleh raja Babilonia sebagai tawanan perang. Saat itu Kerajaan Babilonia berhasil menginvasi kerajaan Yehuda. Ketika berada di istana raja, Daniel dan beberapa temannya dimasukkan dalam 'proyek raja'. Mereka dijamu dengan makanan yang berasal dari meja raja. Dan di sinilah letak persoalan itu. Makanan yang berasal dari meja raja adalah makanan yang najis bagi orang-orang Yehuda seperti Daniel dan teman-temannya. Maka dari itu Daniel dan beberapa temannya ingin makan sayur dan minum air biasa. Tetapi permintaan Daniel dan teman-temannya ditolak dengan alasan demi keselamatan para penjaga mereka. Tetapi berkat niat Daniel untuk menjaga ketatapan Allah dengan tidak makan darimakanan najis, maka allah mengaruniakan kasih dari pemimpin pegawai istana. Supaya lebih meyakinkan keinginan mereka makan Daniel dan kawan-kawan melakukan percobaan dan percobaan itu berhasil. Kesetiaan Daniel dengan menjaga ketetapan Allah membuatnya semakin mendapat karunia dari Allah. Bagi Daniel menjaga ketetapan adat istiadatnya adalah sama halnya dengan menjaga identitasnya sebagai orang-orang pilihan Allah. Dan Allah senantiasa melindungi mereka yang senantiasa menjaga ketetapan Allah. Dalam refleksi teologis pesan dari teks ini juga berbicara untuk para calon imam Vinsensian dan para Vinsensian dalam merayakan 400 tahun kharisma Vinsensius. Senada dengan pesan dalam teks Da. 1:6-15 yang berbicara tentang sebuah nilai kesetiaan, sebagai seorang Vinsensian kesetiaan itu merupakan hal yang mutlak. Selama 400 tahun para Vinsensian telah setia menjadi bagian dalam Gereja untuk mewartakan Injil terutama kepada orang miskin.