Record Detail
Advanced SearchText
Akhlak dalam Islam dan Implikasi Etisnya Bagi Kehidupan Antarumat Beragama di Indonesia
Dunia modern sekarang memberikan amat banyak pilihan bagi manusia. Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan mutu hidup manusia, kehadiran ilmu pengetahuan serta teknologi tidak sedikit memberi dampak negatif terhadap sikap dan perilakunya, baik ia sebagai manusia beragama maupun sebagai makhluk individual dan sosial. Dampak negatif yang paling berbahaya ditandai dengan kecenderungan mengejar nilai-nilai material yang hanya memberikan kepuasan dan kebahagiaan sesaat. Manusia gagal karena tidak menghiraukan nilai-nilai spiritual yang sejatinya berfungsi untuk memelihara dan mengendalikan sikap dan akhlak manusia. Inilah wajah paradoks ilmu pengetahuan yang tidak hanya memikirkan apa yang terbaik bagi kesejahteraan hidup manusia, tapi juga tergoda untuk mengambil resiko atas ketidaksucian hidup. Tulisan ini telah berusaha menjawab kesalahpahaman publik terhadap agama Islam yang kerapkali menjadi bahan kontroversi umat beragama lain. Trilogi ajaran Islam berupa Iman, Islam serta Ihsan (akhlak) menjadi tiang penyangga sekaligus panduan hidup dalam mengelola tata hidup bersama. Bapak Drs. H. Mahmudi Zainuri, SH. MSi (salah satu narasumber yang diwawancarai penulis) menegaskan, bahwa seorang beriman atau mukmin yang baik tidak hanya menjalankan syariah atau norma-norma hukum Islam, tetapi juga membangun akhlak terpuji kepada Allah SWT dan sesama manusia, serta seluruh alam ciptaan. Dengan kata lain, Islam bukan sekadar agama yang hanya sibuk dan puas dengan doktrin ritual, tetapi memiliki pandangan yang holistik serta sistematis karena berlabuh di arena pergumulan hidup iman umatnya. Kehidupan antarumat beragama di Indonesia harus diintervensi dengan sikap dan kesadaran yang baru. Hal ini merujuk pada kapabilitas kehadiran manusia berakhlak untuk bertanggungjawab membangun sebuah komunitas berbasis moral. Dialog kehidupan dan karya antarumat beragama menjadi jalan keharusan yang terus-menerus dibudidayakan. Fenomena perjumpaan dengan umat agama lain harus menggugah nilai-nilai akhlak. Ajaran akhlak Islam membawa obor cahaya yang menyinari ke hampir seluruh pori-pori kehidupan manusia sekaligus memberikan orientasi etis bagi peradaban Indonesia.
Availability
10.000057 | 297 Bam a | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
297 BAM a
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2014 |
Collation |
ix + 124hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
297
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available