Gerakan mahasiswa 1966 dan 1998 memiliki perbedaan mendasar. Kenyataan yang melatarbelakangi angkatan '66 adalah terbelahnya semua unsur masyarakat dalam dua kubu: Orla dan Orba. Ketika memunculkan Tritura, mahasiswa (Orba) benar-benar mencerminkan aspirasi seluruh rakyat. Tidak demikian kondisi tahun 1998. Masyarakat terbagi dalam berbagai interest. Maka bisa saja setelah membaca catatan ini, pembaca mereka-reka siapa sesungguhnya actor intellectual dan akan kemana gerakan mahasiswa. Mengkristalnya gerakan mahasiswa '98 dengan klimaks mundurnya Presiden Soeharto merupakan kisah menarik. Ini baru awal reformasi karena agaknya terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa gerakan mahasiswa (Indonesia) sudah selesai.