Kelebihan terjemahan ini adalah dimuatnya transliterasi huruf Latin dalam penulisan ayat-ayat. Dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia, melalui Sidang Komisi Fatwa tanggal 22 dan 27 Juni 1977 pernah menyimpulkan pendapat sebagai berikut: (1) Penulisan Kitab Suci Alquran dengan huruf selain huruf Arab, ada yang mengharamkan (melarang) dan ada yang menjawazkan (membolehkan); (2) Dengan huruf apapun kitab suci Alquran itu ditulis pembacanya wajib dengan Arabiyah fasihah musyawadah; (3) Penulisan kitab suci Alquran dengan huruf selain huruf Arab berarti membuka jalan ke arah mempelajari bacaan Alquran melalui jalan yang tidak langsung yang mudah keliru bacaanbta; (4) Penulisan kitab suci Alquran dengan huruf selain Arab, karena mengikuti pendapat yang membolehkan dan dianggap sangat perlu, harus dibatasi sekedar hajat dan ditulis disamping huruf Arab aslinya.