Record Detail
Advanced SearchText
Ruang - Waktu dalam Kosmologi Stephen W. Hawking
Dalam filsafat ruang dan waktu terangkum dalam fenomenologi maupun kosmologi, dimana kosmologi secara umum dapat dimengerti sebagai ilmu yang berusaha untuk mengerti dan menerjemahkan segala hubungan yang ada di alam semesta. Manusia hidup dalam suatu konteks yang merujuk kepada tempat dan waktu tertentu. Dengan kata lain ruang (space) dan waktu (time) menjadi bagian penting dalam usaha manusia mengenai keberadaannya. Selanjutnya pertanyaan mengenai asal mula waktu dianggap sebagai indikasi awal mula semesta, yang kemudian menurunkan berbagai pertanyaan mengenai ragam teori penciptaan. Bagi beberapa filosof dan ilmuwan, waktu dan ruang memiliki makna yang berbeda baik dalam fungsi maupun ciri-cirinya. Fisika sering disalahartikan sebagai ilmu positivistik dan selalu berdasar dari empirisme. Melalui perkembangan fisika modern, lahirlah cabang fisika teoretis dimana hukum dan pemodelan diabstraksi melalui logika matematika. Dalam fisika teoretis dibutuhkan prediksi, pemodelan dan penentuan hukum yang mana tidak semuanya membutuhkan objek penelitian secara langsung. Salah satu tokoh fisika teoretis terbesar abad ini adalah Stephen W. Hawking, yang dikenal juga sebagai kosmolog dan matematikawan dunia. Ia berusaha menjawab pertanyaan terbesar para fisikawan mengenai ruang dan waktu, yang baginya dapat sekaligus memberikan jawaban mengenai ada atau tidaknya asal mula dan akhir dari kehidupan semesta. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjabarkan konsep ruang-waktu yang diutarakan oleh Stephen W. Hawking dan tanggapan dunia mengenai hal tersebut Tulisan ini akan berusaha menjawab beberapa pertanyaan di antaranya: Apa konsep yang mendasari kosmologi Hawking? Bagaimana konsep Hawking mengenai terjadinya semesta? Apa hubungan semesta dan ruang-waktu menurut kosmologi Hawking? Bagaimana konsekuensi konsep ruang-waktu Hawking? Serta apa kritik atas pemikiran Hawking mengenai ruang-waktu? Seluruh pertanyaan ini akan terjawab melalui metode penelitian deskriptif dan pendekatan heuristik atas pemahaman konsep ruang-waktu Stephen Hawking. Yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah pemaparan atau penggambaran suatu hal, sementara pendekatan heuristik merupakan perangkaian segala proses yang dikenali. Stephen Hawking mendasari segala penelitiannya melalui pertanyaan filosofis yaitu mengapa. Menurut Stephen Hawking, semesta terbentuk bersamaan dengan Dentuman Besar yang dipengaruhi oleh singularitas akibat gravitasi yang sangat kuat. Terjadinya semesta bertepatan dengan terjadinya ruang-waktu. Singularitas merupakan poros awal keberadaan ruang dan waktu. Singularitas ini terbentuk dari segala hal yang disatukan oleh gravitasi baik benda besar hingga partikel cahaya. Setelah Dentuman Besar terjadi, seluruh benda terlempar dari inti ledakan dan tersebar dalam gerakan yang disebut Expanding Universe. Ruang-waktu digambarkan sebagai bagan empat dimensi yang terdisi dari tiga dimensi ruang dan satu dimensi waktu. Dalam mempermudah pemodelan, ruang-waktu digambarkan sebagai jalinan jaring lentur yang mendasari keberadaan benda-benda semesta. Konsekuensi dari penjabaran Hawking mengenai ruang-waktu adalah adanya pertanyaan atas peran Tuhan dalam proses penciptaan, suatu hal yang bertentangan dengan konsep kepercayaan relijius. Hawking menerima berbagai kritik baik yang mendukung atau afirmasi maupun menyangkal atau menegasi. Kritik afirmatif kebanyakan dinyatakan oleh para ilmuwan dan kaum sekular misalnya Carl Sagan. Sedangkan kritik negasi dari teori yang diutarakan Hawking lebih banyak datang dari kaum agamawan misalnya John C. Polkinghorne dan Y.B Mangun Wijaya.
Availability
14.015 | 500 Pan r | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
500 Pan r
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2018 |
Collation |
viii + 99hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
500
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available