Dewasa ini, kita tidak bisa lagi menyentuh tubuh Tuhan dan ujung jubah-Nya. Kita tidak bisa lagi melihat dan memandang-Nya. Kita tidak bisa lagi berbincang-bincang dengan-Nya. Akan tetapi, kita masih memiliki harapan dan kesempatan untuk bertemu dengan Dia, merasakan sentuhan kasih, pengampunan, penyembuhan, dan penyelamatan-Nya dalam hidup kita. Sebab kita bisa menjumpai Dia dalam berbagai peristiwa alam dan pengalaman perjumpaan dengan sesama. Pertemuan dan perjumpaan itu bisa saja terjadi melalui peristiwa yang luar biasa dan menakjubkan serta melalui tokoh-tokoh yang luar biasa. Tetapi, tidak sedikit pula yang terjadi dalam peristiwa sederhana dan melalui orang-orang sederhana. Kisah dalam buku ini menceritakan bagaimana penulis berjumpa dengan Tuhan dalam peristiwa-peristiwa sederhana dan orang-orang dari berbagai macam tipe, karakter, latar belakang, suku, agama, dan negara. Ia menceritakan dengan lugas, sederhana, dan apa adanya pengalaman-pengalaman hidup yang sangat berharga bagi dirinya. Dan dalam permenungannya, ia merasa kasih Kristus mendorong dia untuk membagikan pengalaman-pengalaman itu kepada kita agar kita pun terinspirasi melakukan karya kasih bagi sesama. Paling tidak, kita melakukannya terhadap orang-orang di sekitar kita.