Record Detail
Advanced SearchText
Ambivalensi: Post-Kolonialisme Membedah Musik sampai Agama di Indonesia
Tidak ingin mengulang nasib wacana post-modernisme pada awal 1990'an, yang ternyata tidak lebih sebagai fashion akademik belaka setidak-tidaknya menurut mereka yang skeptis dengan aliran pemikiran itu. Kumpulan esai ini berusaha tidak terjebak ke dalam kegenitan konsumsi istilah-istilah baru dan trendi. Bukan efek wah yang bisa menimbulkan kesan sok canggih yang ingin disampaikan kesimpulan esai ini tetapi cara pandang lain dalam membaca pelbagai fenomena di seputar perkara identitas dalam konteks relasi kuasa yang tidak setara. Ambivalensi (dengan segala konsep yang terkait dengannya seperti mimikri, hibriditas 'ruang antara', parodi, hegemoni-resistensi dan sebagainya) itulah yang kemudian dijadikan kata kunci esai-esai ini dalam membaca(-ulang) pelbagai fenomena di seputar perkara identitas bukan semata-mata yang terkait langsung dengan masalah kolonialisme di masa lalu tetapi melebar ke hubungan pandang memandang antar subyek yang terkait dalam relasi-relasi kuasa tak setara. Disinilah Post-kolonialisme telah menjadi perspektif atau kacamata pandang yang berbeda dari kacamata pandang yang sudah mapan dalam ilmu-ilmu sosial humaniora arus utama.
Availability
16018 | 303.4 Bud a | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
303.4 Bud a
|
Publisher | Jalasutra : Yogyakarta., 2010 |
Collation |
xxii + 173hlm; 14 x 21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-602-8252-61-4
|
Classification |
303.4
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available