Record Detail
Advanced SearchText
Angan-Angan Budaya Jawa: Analisis Semiotik Pengakuan Pariyem
Buku ini berbicara tentang bagaimana sebuah prosa lirik yang berjudul Pengakuan Pariyem karangan Linus Suryadi AG yang oleh Umar Kayam dipandang sebagai puisi naratif terbaik pada dekade 1980 dianalisis secara struktural semiotik. Adapun yang dimaksudkannya bagaimana unsur-unsur dalam prosa lirik itu telah membangun diri mereka menjadi satu kesatuan entitas, dan merupakan tanda yang bisa dimaknai dalam konteks jagat pikir Jawa. Dengan menggunakan koridor itu, tampak bahwa Pariyem sebagai wong cilik dan keluarga Cokrosentono sebagai priyai merupakan sepasang fenomena dalam kebudayaan yang saling melengkapi, lazimnya disebut oposisi biner. Adapun maknanya: dua hal bertentangan tetapi secara struktural saling melengkapi. Pariyem, tokoh utama prosa lirik itu, dengan pandangan hidup lega lila, pasrah, telah membiarkan dirinya dibuat mengandung oleh putra Cokrosentono tanpa dinikahi. Dari tinjauan gender, pandangan ini sangat diaibkan. Akan tetapi, tampaknya di sana ada unsur spiritual yang menjadikan hubungan seks itu bukan sekadar persoalan flesh-on-flesh tetapi transendental. Pariyem yang akhirnya pulang ke Wonosari, Gunung Kidul, secara batin mengeratkan hubungan wong cilik di desa itu dengan jagat keningratan di Yogyakarta. Buku yang disusun tahun 1980-an itu, pasti merupakan hal yang sangat kontroversial sekarang ini, tatkala kesadaran perempuan akan kehadirannya semakin nyata menentang ketidakadilan perlakuan.
Availability
9715 | 899.221 Soe a | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
899.221 Soe a
|
Publisher | Yayasan Untuk Indonesia : Yogyakarta., 1999 |
Collation |
xxxi + 297hlm; 14 x 20,5 cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-8681-13
|
Classification |
899.221
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available