Perkembangan budaya dan kemajuan teknologi dewasa ini, membuat manusia dihadapkan pada realitas problematik yaitu perdebatan tentang kehidupan dan kemanusiaan. Manusia melihat sesamanya dari sisi keuntungan, di mana satu sama lain melihat sesama sebagai objek kalkulasi, perhitungan kepentingan, serta untuk mencari keuntungan saja. Manusia tidak menyadari bahwa sesamanya adalah aku yang lain secitra dengan rupa Allah. Keegoisan manusia membuat penghayatan, pemahaman dan keterlibatan umat beriman dalam perayaaan Ekaristi semakin Hari semakin berkurang. Ekaristi dianggap bukan perayaan suci di mana segala permasalahan hidup akibat perkembangan dan kemajuan jaman mampu disikapi dengan bijaksana, tetapi tempat biasa sama seperti pasar, supermarket dan lain sebagainya. Ekaristi menjadi tempat rekreasi bukan tempat berdoa. Perayaan Ekaristi adalah perayaan yang hanya dimiliki oleh Gereja Katolik. Tidak ada umat Katolik yang tidak mengenal perayaan Ekaristi, semua umat pasti mengenal perayaan ini. Yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana pengenalan umat Katolik akan perayaan Ekaristi ini? Apakah hanya sebatas tahu bahwa perayaan Ekaristi hanya dimiliki Gereja Katolik atau lebih dari itu. Sangat penting untuk mengerti arti dan makna perayaan Ekaristi ini. Sehingga tidak hanya sekedar dirayakan begitu saja tanpa mengetahui arti dan makna dari perayaan yang dirayakan, karena dengan tahu arti dan makna perayaan Ekaristi, akan lebih mengerti, mendalami apa yang dirayakan dan dihayati dalam kehidupan sehari-hari. Ekaristi yang sering dirayakan ini bukan sekedar perayaan di sekitar altar, tetapi lebih dari pada itu, Ekaristi merupakan sebuah persekutuan yang menggerakkan setiap orang yang merayakannya untuk bergerak, dan bertindak untuk mengatasi bahkan melenyapkan ancaman atas kehidupan manusia. Semuanya ini didasari dan disemangati oleh pemberian diri Yesus di altar sebagai pejuang dari ancaman itu sendiri. Perayaan Ekaristi menyapa orang yang mengimani Yesus untuk serius mengatasi ancaman atas kehidupan manusia ini. Perayaan Ekaristi yang merupakan tanda kehadiran Kristus ini menjadikan orang penyalur damai yang Yesus wartakan.