Bahaya besar dalam dunia sekarang ini diliputi oleh konsumerisme adalah kesedihan dan kecemasan yang lahir dari hati yang puas diri namun tamak, pengejaran akan kesenangan sembrono dan hati nurani yang tumpul. Ketika kehidupan batin terbelenggu dalam kepentingan dan kepeduliannya sendiri, tak ada lagi ruang bagi sesama, tak ada lagi tempat bagi si miskin papa. Inilah peringatan yang disampaikan Paus Fransiskus kepada kita. Justru dalam rangka menghadapi tantangan dunia seperti itulah, peradaban kasih perlu diusahakan dan dibangun, khususnya dalam masyarakat Indonesia tercinta ini. Buku Ekaristi Sumber Peradaban Kasih mengulas dimensi-dimensi mendalam dari Ekaristi sebagai sakramen cinta kasih. Dalam Ekaristi sebagai sakramen cinta kasih inilah, peradaban kasih menemukan sumber dan daya kekuatan pertumbuhannya. Di sini kekayaan makna Ekaristi dan Adorasi Ekaristi menurut perspektif kasih Allah diuraikan secara mendalam dan inspiratif, namun dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.