Tulisan-tulisan dalam buku ini secara garis besar dapat dikatakan memiliki dua sudut pandang. Pertama adalah analisis ekonomi-politik dan yang kedua adalah analisis politik tentang ekonomi. Namun demikian, dari perspektif mana pun, buku ini menyajikan telaah kritis terhadap orientasi pembangunan yang terfokus pada GDP (GDP-oriented) yang sebenarnya telah dipakai di seluruh dunia (sebagaimana tercermin dalam Laporan Bank Dunia) dan juga mendominasi praksis pembangunan di Indonesia terutama sejak reformasi. Orientasi yang demikian itu sesungguhnya hanyalah menunjukkan betapa dominannya kapitalisme dalam praktik pembangunan kita karena, dengan menjadikan GDP sebagai orientasi, kegiatan pembangunan akan mengarah pada sektor-sektor yang sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi kapitalis. Dampaknya adalah konsentrasi pertumbuhan akan terfokus pada lapisan 20 persen masyarakat atas, dan terabaikannya lapisan 40 persen masyarakat bawah. Jelas bahwa paradigma pembangunan GDP-oriented tersebut menghasilkan ketimpangan pertumbuhan ekonomi antar lapisan masyarakat dan pada gilirannya akan memperbesar persoalan bangsa. Maka dari itu di sini kita membutuhkan sebuah pandangan lain yang mampu memberikan kritik yang berdasar bernas, kuat dan tepat terhadap pemikiran arus-utama dalam pembangunan ekonomi tersebut. Dan buku ini kiranya ditulis untuk memenuhi kebutuhan tersebut.