Record Detail
Advanced SearchText
Ayah
Novel ini sungguh menggugah hati siapapun yang ingin merendahkan hatinya untuk melihat hidup yang getir dan penuh ironi untuk tetap menemukan keindahan di dalam hidup. Bahwa hidup adalah soal perjuangan, bukan pemenangan, adalah makna yang sangat sarat terkandung dalam novel ini. Pada akhir cerita dikisahkan bahwa Sabari mengikuti perlombaan marathon untuk kedua kalinya, dan pialanya akan dipersembahkan untuk menyambut Zorro, putranya yang terpisah darinya selama delapan tahun. Sabari yang sudah mulai menua dan kurang gizi dikalahkan oleh pelari-pelari muda lainnya. Namun, Sabari masih melanjutkan lomba lari itu, meski panita dan para penonton sudah bubar jalan. Dengan telapak kakinya yang berdarah-darah, Sabari menyelesaikan perlombaan itu seorang diri. Seluruh Belitong pun terkagum-kagum akan usaha Sabari. Sungguh Sabari adalah seorang ayah yang memberikan segalanya untuk putranya. Novel ini juga mengajarkan nilai-nilai sosial seperti pantang menyerah, tekun, berpikir positif, menghormati orangtua, dan setia kawan yang mulai pudar di masa modern ini. Novel ini sangat cocok untuk dibaca semua usia, khususnya bagi para pemuda dan pemudi yang ingin mendalami filsafat cinta dan kehidupan dengan contoh nyata karena kisah ini diinspirasi oleh kisah nyata. Para pembaca dapat dibuat kagum dengan sisi melankolis penulis yang dapat meresapi kehidupan nyata para tokoh di novel ini.
Availability
18785 | 899.221 Hir a | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
899.221 Hir a
|
Publisher | Bentang : Yogyakarta., 2015 |
Collation |
xx + 412hlm; 13 x 20,5cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-602-291-102-9
|
Classification |
899.221
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
Cetakan 7
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available