Record Detail
Advanced SearchText
Be Still: Loving Silence Living Silence
Globalisasi, kemajuan teknologi informasi, dan makin banyak ragam benda-benda konsumsi yang ditawarkan kepada insani yang apabila tidak kreatif, dan adaptif mengantisipasi dampak perubahan, maka orang-orang karna terjebak dalam pola hidup yang serba dangkal. Tendensi dan pola hidup masyarakat kian terseret, dan masuk keperangkap homogenitas budaya pop. Manusia tidak lagi sebagai homo significans. Manusia mengejar benda-benda sekunder dan kebutuhan-kebutuhan lain bukan semata-mata karena fungsinya melainkan untuk asesori kehidupan sehari-hari. Dokter bumbunan Sitorus penulis buku ini, mengingatkan agar manusia pasca-modernisasi mengimbangi kehidupannya yang serba ingar bingar dengan keheningan yang serba bening. Janganlah terjebak dalam kubangan tua sehingga pikiran tidak terkondisikan dengan kedangkalan. Apapun status seseorang mebutuhkan keheningan. Para nabi pun pergi ke gua dan gurun yang hening ketika menerima wahyu. Hening bukanlah pemisahan diri dari keramaian, Dalam hening, kita bisa mendapatkan ketenangan jiwa, hati dan yang berpengaruh pada kreativitas, kesehatan, dan semangat hidup.
Availability
14321 | 242.3 Sit b | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
242.3 Sit b
|
Publisher | Elex Media Komputindo : Jakarta., 2008 |
Collation |
xxviii + 302hlm; 11x18cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-979-27-2264-2
|
Classification |
242.3
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available