Record Detail
Advanced SearchText
Belajar Sejati versus Kurikulum Nasional: Kontestasi Kekuasaan dalam Pendidikan Dasar
Kurikulum 1975, 1984 dan 1994 dikritik karena memberikan terlalu banyak mata pelajaran dan materi kurikulum dianggap terlalu padat. Seturut dengan kurikulum nasional ini maka proses belajar-mengajar, buku teks dan ujian (EBTANAS) menjadi diseragamkan. Permasalahan menjadi semakin kompleks ketika kurikulum nasional diterapkan di sekolah dengan kondisi yang tidak seragam di tiap-tiap daerah. Sekolah Dasar Eksperimental Mangunan merupakan salah satu bentuk pendidikan eksperimental yang menawarkan kurikulum yang berbeda dengan kurikulum nasional. Romo Mangun menilai bahwa kurikulum nasional yang dibuat oleh pemerintah hanya akan membuat anak menjadi robot. Anak-anak hanya bisa menghafal tetapi tidak bisa menerapkan ilmu yang diajarkan, pelajaran yang diberikan dianggap tidak sesuai dengan lingkungan tempat tinggal. Padahal, pendidikan merupakan proses pemanusiaan, yang berarti pembebasan manusia dari berbagai tekanan kekuasaan, termasuk kekuasaan politik sektarial, kurikulum baku yang terpusat, ujian nasional yang baku, dan kekuasaan birokrasi pendidikan. Buku ini merupakan sebuah kajian bersama bagi para pengambil keputusan, birokrat, guru, dan pemerhati pendidikan.
Availability
13589 | 370 Pra b | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
370 Pra b
|
Publisher | Kanisius : Yogyakarta., 2007 |
Collation |
271hlm: 15x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-21-1583-8
|
Classification |
370
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available